7 Maret
2020. Alhamdulillah akhirnya wisuda. Sempat hampir ga yakin bisa wisuda di
periode ini karena sampai h-1 batas pengumpulan berkas, jurnalku masih belum
selesai. Di psikologi UNAIR, kami diwajibkan untuk membuat jurnal sebagai
syarat untuk yudisium. Namun jurnalku masih belum disetujui oleh pihak UP3 (semacam
bagian publikasi jurnal fakultas) hingga h-1. Alhamdulillah aku dibantu bu Neny
wakil dekan 1 yang menyarankan jurnalku dipublikasikan diluar saja. Dan Alhamdulillahnya
lagi tepat hari H pengumpulan jurnalku disetujui oleh UP3. Akhirnya aku memilih
untuk publikasi melalui UP3 saja. Tanggal 23 Januari 2020 akhirnya aku
dinyatakan lulus atau istilahnya disebut yudisium.
Aku punya
waktu kurang lebih 1,5 bulan sampai wisuda. Selama itu aku mencoba melamar ke
beberapa perusahaan. Itu bisa kulakukan karena surat keterangan lulus telah aku
peroleh dari fakultas. Satu hal lagi yang aku syukuri karena bisa wisuda di
periode Maret ini adalah aku bisa segera mencari kerja. Jika mundur lebih lama
lagi, aku takut terlalu tua untuk memenuhi syarat administrasi lamaran kerja.
Rata-rata yang aku baca mereka meminta usia maksimal adalah 25 tahun.
Sempat terpikir
supaya papa dan mama tidak usah datang ke acara wisuda karena menurutku acaranya
hanya formalitas belaka. Yang penting aku telah lulus. Untuk foto-foto bisa
dilakukan di Padang saja. Namun itu tidak kusampaikan kepada mereka karena aku
juga memikirkan ini momen sekali seumur hidup. Tidak ada salahnya dihadiri
orang tua.
Orang tuaku
datang tanggal 6 Maret. Koper mamaku pecah karena kelalaian petugas bagasi
bandara. Akhirnya aku meminjamkan koperku. Kemudian kami pergi mencari kemeja
untuk dipakai besok. Jum’at, tanggal 6 Maret aku dan orangtuaku mengikuti acara
yudisium di Fakultas Psikologi. Seusai acara kami menyempatkan diri bertemu Bu Nurul
(Dekan) dan Bu Neni (Wakil Dekan 1) untuk mengucapkan terima kasih dan berfoto
bersama. Mama juga sempat mencoba hidangan rawon yang disajikan fakultas saat
itu. Ternyata beliau tidak menyukainya. Padahal dari hari kedatangan di
Surabaya, beliau selalu bilang ingin mencicipi rawon.
Keesokan harinya,
pukul 06:30 kami menuju kampus C UNAIR, tempat upacara wisuda berlangsung. Upacara
wisudanya mulai pukul 8 pagi. Isi acaranya kurang lebih sambutan-sambutan,
pemanggilan wisudawan, dan pemberian hadiah untuk mahasiswa berprestasi. Untuk periode
ini, lulusan dari Fakultas Psikologi berjumlah 120 orang yang terdiri dari doktor,
magister, dan sarjana. Aku cukup kaget karena ternyata tidak ada prosesi
pemindahan tali toga seperti yang aku bayangkan selama ini. Selesai acara mama
langsung menangis memelukku. Aku bisa memahami perasaan beliau. Dengan banyaknya
drama yang berlangsung selama ini pasti beliau merasa haru dan lega. Mungkin ini
curahan perasaannya yang ditahan selama ini. papa memeluk dan mencium pipiku. Kepada
mereka berdua aku ucapkan terima kasih. Kemudian kami berfoto bersama. Aku lalu
minta izin menemui teman-temanku diluar. Terima kasih juga kepada teman-teman
yang telah datang dan memberiku hadiah wisuda.
Diawal tadi
aku sempat bilang kalau kepikiran bagaimana kalau orangtuaku tidak usah datang
saja ketika wisuda. Namun aku tarik kembali pikiranku itu. Aku bahagia mereka
bisa datang dan menyaksikan prosesi wisudaku. Aku bisa seperti sekarang ini
karena usaha dari mereka. Aku juga berterima kasih kepada Oma di kampung halaman
dan kepada adik-adikku. Juga kepada Opa yang telah berpulang. Aku cukup sedih
beliau tidak bisa melihat wisudaku. Namun aku harap beliau bisa bahagia disana.
Selepas
wisuda ini aku berencana mencari kerja terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke
S2. Orang tuaku ingin aku langsung S2, namun aku ingin istirahat dahulu dari
dunia perkuliahan dan mencoba bekerja. Umurku yang juga sudah tua membuatku
ingin bekerja dulu. Aku takut kesulitan mendapatkan peerjaan nantinya dengan
tidak adanya pengalaman yang kumiliki jika aku langsung lanjut S2. Saat ini aku
fokus memperbaiki bahasa Inggrisku dan memperdalam pengetahuan psikologi industri
dan organisasi karena aku ingin bekerja dibidang HR (Human Resources).
Maaf kalau
tulisanku terkesan kaku karena aku hanya menyampaikan intinya saja. Aku tidak
ingin tulisanku jadi terlalu panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar