Minggu, 11 Oktober 2020

Pengalaman ikut tes PTPN (Perkebunan Nusantara) 2020

Aku mau cerita tentang pengalamanku menjalani tes PTPN, karena aku liat masih sedikit yang nulis tentang ini. Akupun ketika mencari informasi tes PTPN juga kesulitan menemukan tulisan dari peserta tes. Jadi semoga melalui tulisan ini yang mau ikut tes PTPN bisa ngambil pelajaran dan dapat informasi dari tes yang pernah aku jalani.

Bagi yang belum tau, PTPN merupakan BUMN yang bergerak di bidang perkebunan mulai dari pengadaan, pengolahan hingga pemasaran produk. Beberapa tanamannya yaitu kelapa sawit, kopi, karet, teh, tebu, dll. Setauku PTPN punya 14 perusahaan mulai dari Perkebunan Nusantara I sampai  Perkebunan Nusantara XIV dengan Perkebunan Nusantara III sebagai holding company.

Sekarang masuk ke pengalaman tes. Karena pandemi covid-19 semua proses rekrutmen dilakukan secara online. Ketika itu pendaftarannya dibuka dari tanggal 13-19 Juli 2020. Ada 4 posisi yang dibuka yaitu bidang tanaman, bidang teknik/pengolahan, bidang keuangan, dan bidang umum. Untuk lulusan psikologi seperti aku hanya bisa mendaftar di bidang umum. Aku memilih mendaftar di PTPN V Riau dan PTPN II Sumut + Papua.  Berkas-berkas yang dipersiapkan merupakan berkas standar saat melamar kerja, yaitu E-KTP Asli, Ijazah Asli/Surat Keterangan Lulus Asli, Transkrip Nilai Asli, Kartu Keluarga Asli. Semua berkas di upload pada web ppm-rekrutmen melalui akun yang telah kita buat.

Aku dinyatakan lulus seleksi administrasi. Setelah itu lanjut ke tes Intelegensi online 1 Agustus-3 Agustus. Tesnya Cuma setengah hari tapi karena pesertanya banyak maka dibagi ke dalam beberapa gelombang. Tes intelegensi berupa tes verbal, logika, pola bangun ruang dan semacamnya.

Alhamdulillah aku lulus tes intelegensi online. Setelah itu lanjut personality test, tes bidang tugas, dan tes bahasa inggris online. Personality test sama kayak tes kepribadian lainnya cuma pengen tau kita kayak gimana. Untuk tes bidang tugas kita ditanya tentang hal umum mulai dari pengetahuan tenang BUMN, Perseroan Terbatas, basic IT, karyawan, penggajian, undang-undang ketenagakerjaan, keuangan, dll. Tes bahasa inggris seperti tes TOEFL cuma soalnya lebih sedikit. Sejujurnya aku pesimis bisa lolos tes ini karena aku menjawab secara tidak maksimal. Alhasil aku pasrah jika dinyatakan gagal.

11 September aku membuka website dengan rasa pesimis namun aku kaget ternyata aku lulus. Tes selanjutnya adalah wawancara bidang tugas dan FGD. Jadwal testnya dari 12-17 September. Ini adalah pengalaman pertamaku melakukan wawancara bidang tugas dan FGD bahasa Inggris. Jujur aku lebih takut FGD bahasa Inggris karena bahasa Inggrisku yang jelek. Semenjak pengumuman lulus ke tes selanjutnya setiap hari kau rutin belajar FGD dengan menggunakan bahasa Inggris dan mendengarkan video youtube bahasa Inggris untuk menambah kosakata bahasa Inggris.

Lalu tibalah pada hari tes. Tes pertama adalah FGD bahasa inggris online. Aku masuk ke dalam kelompok 6 orang dengan satu instruktur dari Univesitas Muhammadiyah Malang. Sainganku ada yang dari Sumatera utara namun bekerja sebagai asisten peneliti di Jakarta, ada yang dari Aceh, ada yang dari Palembang, dan satu lagi aku ga tau darimana. Kami berenam mengaku baru pertama kali ikut tes FGD bahasa Inggris. Kami disuruh memilih salah satu kartu diantara kartu bertuliskan huruf P,Q,R,S,T. Aku memilih huruf R karena itu awalan namaku. Peserta lain juga memilih R. Akhirnya kartu R dibuka dan isinya adalah studi kasus jika kamu diharuskan bekerja ke tempat terpencil bagaimana caramu meyakinkan ibumu agar kamu diizinkan pergi. Kami diberi waktu 3 menit untuk memikirkan jawabannya. Setelah itu kami diminta untuk menjawab. Ternyata ada satu peserta yang tiba-tiba menghilang dari aplikasi zoom. Aku menduga dia ketakutan dan melarikan diri. Atau bisa saja signalnya bermasalah.

Pertanyaan kedua adalah jika harus memilih bekerja ke tempat terpencil sesuai perintah atasan namun orang tua tidak mengizinkan maka mana yang akan kamu pilih? Orang tua atau atasan? Untuk tes FGD ini aku sarankan kalian harus inisiatif mengajukan diri untuk menjawab pertama. Intinya percaya diri dan ga usah takut salah. Instruktur juga mengatakan ga masalah kalo mau pake 1 atau 2 kata bahasa Indonesia jika benar-benar lupa kosakata bahasa Inggris.

Untuk wawancara bidang tugas dilakukan 2 hari setelahnya. Aku diwawancara oleh pihak PTPN V. Ada 3 orang pewawancara, namun hanya 2 yang mewawancaraiku karena satunya sedang sibuk (tidak tertarik?). pertama wawancara oleh psikolog mengenai pengetahuan alat tes psikologi dan skripsi. Mampus, aku ga baca ini sebelum tes. Iya harusnya lulusan psikologi udah hafal ini, tapi aku lupa istilah-istilahnya. Terus tentang SPSS dan metode penelitian skripsi aku juga udah ga ingat lagi karena aku lemah di statistika jadi gam au inget-inget itu lagi. Alhasil aku mengarang bebas. Parah.

Selanjutnya aku diwawancarai oleh orang yang sepertinya kepala bidang. Aku ditanya alasan gabung PTPN, apa yang bisa aku berikan pada perusahaan, apakah siap jika ditempatkan di tempat terpencil, dan apakah ada rencana lanjut S2. Bapaknya cukup kritis, jawaban standar ga bakalan mempan ama dia, dia terus menggali jawabanku lebih dalam sampai aku kelagapan. Setelah wawancara bidang tugas ini aku ngerasa bodoh banget karena gabisa jawab dengan maksimal. Menurutku ini terjadi karena 2 hal, pertama ini pengalaman petamaku wawancara bidang tugas dan kedua aku terlalu meremehkan sehingga kurang membaca tentang alat tes psikologi dan skripsi. Saranku kalian harus banyak-banyak baca.

Melihat wawancaraku aku udah pesimis banget yakin ga bakalan lolos. Jadi aku ga berharap apa-apa lagi dari PTPN ini. pengumumannya tanggal 22 September dan aku sengaja ga buka pengumumannya karena malas dan udah tau hasilnya. Aku akhirnya buka pengumuman tersebut di awal Oktober dan benar aku ga lolos. Kalo misalkan lolos, tes selanjutnya adalah tes kesehatan dan wawancara direksi yang dilakukan secara offline dan jadwalnya masih akan diumumkan. Tinggal 2 tahap lagi menuju lolos diterima sebagai karyawan. Sedih sih, tapi dari kegagalan ini aku jadi punya pengalaman FGD bahasa Inggris dan wawancara bidang tugas yang pastinya bisa aku gunakan di kesempatan lain. Dan Alhamdulillah Allah memberi aku kesempatan di tempat lain. Mungkin nanti akan aku ceritakan. Sekian dari aku kalo mau tanya-tanya bisa reply. Terima kasih.