Kamis, 23 Agustus 2018

Apa yang kamu cari di Psikologi?


“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali" - Tan Malaka ”.
Saat pertemuan dengan dosen wali untuk persetujuan Kartu Rencana Studi, dosen wali saya menanyakan pertanyaan “Apa yang kamu cari di Psikologi?”. Ingatan saya kembali di tahun 2015 saat saya mendaftar di fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Niat awal saya hanya ingin lolos dan diterima di jurusan psikologi dan di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Setelah dinyatakan diterima, niat itu berubah menjadi saya ingin setelah lulus bekerja sebagai dosen psikologi.
Kemudian setelah saya menjalani beberapa semester di Fakultas Psikologi, saya kembali memikirkan alasan saya berada di Fakultas Psikologi. Dengan bertambahnya mata kuliah yang telah saya ambil membuat saya melihat manusia dari sudut pandang lain. Jika selama ini saya mudah sekali “menghakimi” manusia jika melakukan kesalahan, maka setelah saya belajar di psikologi saya menjadi lebih berusaha untuk tidak tergesa-gesa menghakimi seseorang atas kesalahan yang dilakukannya. Saya belajar untuk mencari tau terlebih dahulu apa yang melatarbelakangi perilaku seseorang. Karena sejatinya perilaku manusia tidak muncul begitu saja, namun dilatarbelakangi oleh pengalaman dan nilai yang dianutnya semenjak dia lahir.
Psikologi membuat saya lebih bijak. Mungkin bisa dikatakan seperti itu. Saya mulai memahami bahwa setiap manusia itu unik. Setiap manusia itu istimewa. Setiap manusia itu berharga. Tinggal bagaimana caranya mengoptimalkan keistimewaan yang dimiliki manusia. Beranjak ke semester 5 membuat saya lebih sering berjumpa dengan mata kuliah berbau PIO. Saya kemudian berpikir setelah lulus untuk bekerja sebagai HRD di sebuah perusahaan. Karena dari yang saya baca karir di dunia psikologi industri dan organisasi juga bervariasi dan alumni psikologi sangat amat terbuka untuk hampir dalam berbagai jenis pekerjaan di dunia industri. Tau kenapa? Karena belajar psikologi sebenernya amat sangat simple, bahwa kita sebenarnya mempelajari alam pikiran manusia dan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang kamu cari di Psikologi? Di mata kuliah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif saya belajar berbagai metode penelitian karena psikologi juga identik dengan data statistik. Selain itu di psikologi saya juga belajar untuk bekerjasama dalam tim. Bagaimana kamu mengelola tim, goal yang ingin kamu capai, dan bagaimana setiap anggota tim kamu bersedia untuk bekerja sama dengan kamu kurang lebih belajar seperti itu.
Apa yang kamu cari di Psikologi? Seiring lamanya saya di psikologi, jawaban dari pertanyaan tersebut selalu berubah-ubah. Namun untuk saat ini yang saya yakini, yang saya cari di psikologi adalah ilmu psikologi itu sendiri. Dengan ilmu, harkat dan martabat manusia akan terangkat. Dan dengan ilmu dia akan bisa berkontribusi di masyarakat. Ilmu psikologi akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita. Karena dimana ada manusia, disitu ada persoalan yang bisa diselesaikan dengan ilmu psikologi.
 - Reyhan Respati (Mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga)
 - Prof. Dr. Cholichul Hadi, Drs., M.Si., Psikolog (Guru Besar Universitas Airlangga)