Sabtu, 29 November 2014

Jatuh 6 kali, Bangkit 7 kali.

Assalamu'alaikum..

Selamat "Sabtu malam" guys, sudah sholat minta hujan berapa kali malam ini?

     Yupp, Sabtu malam ini gue hadir buat nemenin sabtu malam kalian yang suram. haha.. enggak, becanda doang. Jadi gini ya mblo, kemaren malam gue cerita-cerita sama presiden BEM UNP taun kemaren, Bang Adnan, pada suatu topik tiba-tiba-tiba dia bilang gini,

   "Di dunia ini ada 2 Tipe manusia, Yang satu jomblo dan yang satu lagi enggak jomblo. Dan jomblo itupun terbagi 2, ada jomblo karena nasib dan ada yang jomblo karena prinsip. Jomblo karena nasib berarti emang dianya yang gak laku, tapi jomblo karena prinsip berarti dia nya yg gak mau pacaran walaupun banyak yang suka sama dia. Jadi, kalau ada yang nanya ke "jomblo prinsip" kenapa gak punya pacar? jawabnya adalah karena pasar kita berbeda. yang satu pasar tradisional, yang satu pasar swalayan. bukan..bukan itu maksudnya. maksud beda pasar adalah mungkin yang punya pacar ini mau dengan siapa saja dan mau nerima siapa saja, tapi yang jomblo prinsip cuma mau nerima yang berkelas." gitu katanya panjang lebar.
     
      Jadi berbahagialah kalian yang jomblo karena prinsip. Habis baca ini pasti banyak jomblo yang hidungnya kembang kempis.

      Okay, kita lupakan tentang jomblo, mau jomblo prinsip, mau jomblo nasib, yang jelas tetap aja sama-sama gak punya pacar. Malam ini gue gak akan bahas tentang jomblo, ditemanin teh tarik dari Muaro Paneh dan lagu MOTHER by SEAMO (coba cari deh, asyik lagunya) gue mau cerita mengenai kisah perjuangan gue hingga kuliah di tempat sekarang ini, Psychology "Padang State University" (sengaja pake bahasa Inggris biar kesannya keren).
       
       Sebelumnya gue mau ngucapin terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua orang yang udah nyempetin diri buat mampir di blog gue yang kumuh ini, tulisan ini gak bakalan ada tanpa kalian, komentar-komentar yang kalian berikan via BBM, Line, atau langsung di blog gue ini membuat gue semakin semangat buat nulis, terima kasih buat saran dan masukannya, mohon maaf jika ada kesalahan, saya akhiri dengan wassalamu'alaikum... Malah pidato, Maaf, maaf, jadi ngaco, padahal gue niatnya serius malam ini, emang otak udah sedeng susah diajak serius. oke, gue lanjutin yang tadi, mohon maaf jika ada kata-kata gue yang gak pantas dan semua tulisan ini gue dedikasikan buat kalian pembaca yang sangat-sangat saya sayangi, kayak kamuu... iyaa, kamuuu.. #ala Dodit. #peluk jauh.

      Kembali ke topik, buat yang udah kuliah, berapa kali kalian mencoba test hingga bisa duduk di bangku perkuliahan seperti sekarang ini? 2 kali, 3 kali? Gue belum berhasil sebanyak 6 kali dan percobaan yang ke-7 dan ke-8 akhirnya lulus juga. sengaja gue gak pake kata "Gagal 6 kali". kenapa? karena gagal itu sebenarnya gak ada. Ingat kata Thomas Alfa Edison ketika ditanya mengenai 1447 kegagalannya menemukan bola lampu. Apa jawaban Edison waktu itu? "Saya tidak gagal. saya hanya menemukan 1447 cara yang membuat bola lampu tidak bekerja dan pada percobaan 1448 saya menemukan cara yang membuat bola lampu bekerja." Jadi sebenarnya gagal itu gak ada, kita disebut gagal ketika tidak mau mencoba lagi.

     Gue tamat tahun ini, 2014. Dari SMA gue pengen kuliah di Teknik Geologi UNDIP. Kenapa? karena menurut gue lulusan Tek.Geologi masih sedikit di Indonesia dan kayaknya menarik aja untuk mempelajari Geologi. Kenapa UNDIP? karena UNDIP di semarang dan gue pengen ke klenteng Laksamana Cheng Ho. Gue jurusan IPA dan pelajaran yang paling gue suka adalah SEJARAH. Alasannya, dengan membaca sejarah, gue ngerasa bisa ngelintasin waktu ke zaman yang berbeda dan berpetualang di kisah-kisah yang berbeda. (Bentar, di luar hujan, selamat mblo, doa lo terkabul).

     Oke next, sekarang ada istilah SNMPTN, sejenis seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Undangan. Cukup dengan melihat nilai rapor dan sertifikat, kalau lolos kriteria yang diinginkan Perguruan Tinggi maka lo bisa masuk tanpa test. pilihannya 3 universitas, 2 di luar provinsi, satu wajib di dalam provinsi. Jadi waktu itu gue pilih Tek.Geologi UNDIP, Tek.Lingkungan UNDIP dan Tek.Lingkungan UNAND (karena gue berdomisili di SUMBAR). 

     UN bisa kami lewati dengan lancar, walaupun gue nangis pas ujian Matematika. Semua orang harap-harap cemas menunggu pengumuman, karena ini langkah pertama mereka menuju tempat impian. Terlebih sekolah gue emang terkenal banyak yang lulus SNMPTN, tahun sebelumnya ada 140 orang yang lulus undangan. semua orang mendadak alim, banyak yang Sholat Dhuha, puasa senin kamis, ngaji-ngaji, ada yang minjamin PS juga, banyak cowok-cowok yang nawarin cewek-cewek pulang bareng, gak tau nya modus.

     Sebelum itu gue juga ikut test AMG (Akademi Meteorolgi dan Geofisika) di Pekanbaru dan Alhamdulillah lulus test tahap satu, Saat-saat yang ditunggu tiba, pengumuman SNMPTN keluar. Hasilnya? kebelum berhasilan gue yang pertama. SMA gue meluluskan 99 orang SNMPTN (kalau gue gak salah). Banyak hasil yang tak terduga waktu itu, temen gue yang biasa-biasa aja bisa lulus di tempat yang dia inginkan, universitas dan jurusan yang bisa dibilang favorit juga. Temen gue yang bisa dibilang hebat, malah belum berhasil ketika itu. Awalnya gue down, tapi gue percaya rencana ALLAH jauh lebih baik. Gue gak mau berburuk sangka ke ALLAH. Oke fix, SNMPTN belum berhasil. Saatnya gue Move On dan mikirin SBMPTN (ujian tulis).

     Untuk menghadapi SBMPTN gue bimbel selama satu bulan di Padang. Di Padang gue tinggal bareng teman gue, Rezki, di beberapa rumah. pindah dari satu rumah ke rumah lainnya. panjang ceritanya. Ketika bimbel gue pergi ke Pekanbaru untuk ikut test AMG tahap 2. Dan akhirnya pada tanggal 17 Juni 2014, SBMPTN diselenggarakan. Pilihan gue yaitu Tek.Geologi UNDIP, Tek.Kimia UNRI, Tek.Lingkungan UNAND. Menunggu hasil SBMPTN keluar, hasil test AMG lebih dulu keluar. hasilnya? kebelum berhasilan yang kedua. 

    22 Juni 2014, gue coba ikut test SIMAK UI. gue ambil jurusan Tek.Metalurgi dan mineral, Tek.lingkungan, Geografi, dan ilmu kesehatan. Hasilnya?? yup, benar. kebelumberhasilan yang ketiga. Tanggal 25 Juni, gue coba lagi ikut test STTD (sekolah tinggi transportasi Darat) dan pada tanggal 29 Juni bertepatan dengan 1 Ramadhan gue ikut test STAN. hasilnya? lulus test STTD tahap 1 dan gagal STAN.
    
     Pengumuman SBMPTN tanggal 16 Juli, kurang lebih 2 minggu sebelum lebaran Idul fitri 1435 H. Sebelumnya gue udah janji ke diri gue sendiri kalau gak lulus SBMPTN gue gaka bakalan mau pergi lebaran. Gue bakalan mengurung diri aja di kamar. Gue malas menanggapi pertanyaan orang-orang, "kuliah dimana reyhan?", sakitmya tuh disini. #nunjuk hati.

     Akhirnya pengumuman SBMPTN keluar dan ternyata gue masih belum berhasil untuk yang ke-5 kalinya. Gue udah berniat menjalankan rencana gue sejak awal. Namun ternyata ortu gue lebih pandai berdiplomasi dan akhirnya hati gue luluh juga sehingga mau pergi lebaran ke rumah keluarga. Dan seperti yang diduga, pertanyaan itu datang bertubi-tubi,"kuliah dimana reyhan?" pengen rasanya gue amnesia aja dan jawab, "siapa saya?, taun berapa sekarang?, kenapa di kamar gue ada poster Aliando?" atau gue bikin di karton tulisan,"GUE GAK LULUS SBMPTN, JANGAN TANYA-TANYA LAGI!" biar semua orang tau.  

     selama jeda itu gue mulai berpikir apa yang salah dengan diri gue? kalau ibadah udah gue laksanakan dari ibadah wajib hingga sunnah udah gue lakuin. kenapa masih belum lulus juga? mungkin niat gue yang masih kurang tulus dan ikhlas, akhirnya gue pasrahin diri gue ke ALLAH, gue gak harap lulus lagi, gue bakalan terima apa yang ALLAH berikan. Bahkan gue udah rencanain jika gue masih gagal tahun ini, maka gue akan pergi ke Mentawai buat nyebarin agama Islam. tahun depannya ujian lagi.

     Harapan gue tinggal STTD. disaat gue hampir menyerah, ada teman yang nyaranin supaya ikut ujian mandiri UNP sama ujian mandiri UBM-PT. oke gue ikut itu, di UNP gue ambil tek.pertambangan, Akuntansi dan psychology. gue daftar di UNP tanggal 23 Juli. di UBM-PT gue ambil sastra sejarah UNDIP. kalau UNP cuma liat nilai rapor maka UBM-PT gue harus ujian tulis. padahal gue belum pernah belajar buat test Jurusan IPS sebelumnya. Tapi gue nekat aja ambil ujian IPS di UBM-PT.
     
     8 Agustus, untuk ke-6 kalinya gue belum berhasil. STTD gue gak lolos. Padahal harapan ortu gue besar di STTD. berarti tinggal UNP sama UBM-PT. tanggal 8 agustus juga hasil UNP udah bisa diliat. Awalnya gue gak berani liat, karena udah bosan liat tulisan "MAAF, ANDA BELUM DITERIMA". tapi gue paksain juga dan ternyata hasilnya emang belum diterima juga di UNP. gue kecewa lagi, gue liat baik-baik tulisannya, ternyata gue salah masuk web, itu buat yang tahun sebelumnya. gue coba lagi masukin nomor pendaftaran gue buat mahasiswa baru 2014, dan Alhamdulillah lulus di psychology. Senin nya tanggal 11 Agustus, gue coba buka UBM-PT dan lulus sastra sejarah UNDIP. Gue suka sejarah dan gue juga pengen ke UNDIP. tapi karena ortu lebih ngizinin ke UNP, maka gue ambil UNP aja. Gue juga berpikiran sukses kan gak harus di Jawa, yang penting diri kitanya kayak gimana. Dan beginilah sekarang, gue jadi mahasiswa psychology.

HIKMAH YANG BISA KITA AMBIL:
1. jangan menyerah terhadap cita-cita kita, apalagi jika baru belum berhasil sekali. Saya sudah 6 kali belum berhasil dan percobaan yang ke-7 dan ke-8 berhasil.
2. Siapa tau kita selangkah lagi menuju keberhasilan, jika kita menyerah sekarang maka akan sangat merugilah.
3. Apa yang menurut kita baik belum tentu baik menurut ALLAH, apa yang menurut kita buruk belum tentu buruk. Rencana ALLAH jauh lebih baik.
4. Jangan berburuk sangka kepada ALLAH.

5. bisa saja ada orang yang belum berhasil lebih banyak dari kita, hanya saja dia gak ngeluh.
6. setiap kali jatuh maka segera bangkit.
SEKIAN BUAT MALAM INI, WASSALAM.. ^_^

Kamis, 27 November 2014

Detektif Reyhan

      Jreengg.... Jreeengg... gue kembali lagi. Udah cukup lama semenjak "salam kenal" gue gak muncul lagi. yaa maklum, anak kuliah sibuk. Gak juga sih, sebenarnya gue lagi gak tau mau bahas apa, Ditambah gue orangnya suka menunda pekerjaan. Jadi ketika gue kepikiran nulis,
     "oke, nanti pulang kuliah gue nulis",
      (bentar.. sumpah, barusan gue de javu kayak pernah nulis ini sebelumnya #abaikan),
       setelah di kos, "ahh capek, tiduran dulu"
       habis tiduran, "nanti aja, masih ada GGS yang harus gue tonton soalnya tristan lagi dikepung              sama anak buah venosa." kalau di rumah gue gak bakalan bisa nonton jam segini, soalnya remote        bakalan diambil alih sama nenek gue yang hobi banget nonton Manusia Harimau. Beneran,nenek        gue bahkan punya kaset "kumpulan soundtrack manusia harimau"
       habis nonton GGS,"astaga, gue ada tugas. bikin tugas dulu. ingat reyhan, tujuan kamu kesini buat        apa, KULIAH!"
       habis bikin tugas,"udah larut malam, gue harus jaga kesehatan. tidur dulu ahh"
       Dan akhirnya gak jadi nulis.

       Sebenarnya malam ini gue capek banget karena habis latihan basket, tapi keinginan nulis dalam diri gue mengalahkan rasa capek itu. okee.. malam ini kita akan bahas mengenai kisah nyata masa kecil gue yang hobi banget sama detektif. detektif apa yang paling terkenal menurut lo? conan edogawa, sherlock holmes, hercule poirot, cita citata? oke yang terakhir itu bukan detektif. Ketika kecil gue sangat terobsesi menjadi detektif karena pengaruh baca komik detektif conan. Bahkan ketika guru gue nanya cita-cita gue apa, gue dengan bangga bilang,"pengen jadi detektif". Gue mulai baca detektif conan semenjak kelas 3 SD. Dan semenjak saat itu gue terobsesi untuk memecahkan kasus-kasus.

       Lalu akhirnya saat-saat yang ditunggu datang juga, KAOS KAKI KINI ADA EKSTRAKNYA!! #komersial break. Bukan, bukan itu. ada kejadian kehilangan di SD gue. Uang kas kelas gue hilang sewaktu jam istirahat. KASUS PERTAMA! disaat guru gue kasak-kusuk nyuruh ngumpulin tas, gue memulai penyelidikan gue. setelah semua warga kelas ngumpul gue mulai menginterogasi mereka. Di sekolah gue ada aturan, gak boleh berada di dalam kelas selama jam istirahat. untuk itu ditugaskan seorang petugas piket di pintu kelas. jika ada yang ingin masuk kelas harus ngelapor ke piket. Dan maksimal tiga orang yang boleh masuk kelas selama istirahat. Jadi gue tanya piketnya, "siapa aja yang masuk kelas selama jam istirahat?"
kata piket," ada tiga orang"
"wahh persis kayak di komik, biasanya tersangkanya ada 3 orang" pikir gue.
"siapa aja mereka?" tanya gue kemudian.
"rezki, dori dan nova" jawabnya.
 "urutan masuknya?" tanya gue lagi
 "rezki, dori, nova saling bergantian. masuk satu per satu"
   Sementara itu, hasil pemeriksaan tas nihil. tidak ditemukan barang bukti di tas kami. dari wawancara tadi, gue lagsung berpikir cepat. kalau memang pelakunya ada diantara mereka, gak mungkin pelakunya masuk nomor satu atau dua, karena kemungkinan ketika dia masuk, bakalan ada orang yang masuk kelas juga. jadi pelakunya pasti orang yg masuk terakhir. karena gak bakalan ada yg masuk setelahnya, jadi dia aman. walaupun terkesan men-judge, tapi itulah pemikiran gue waktu itu. Gue langsung lapor Bu Guru.
     "Bu, coba periksa si Nova, karena dia yang masuk terakhir"
      Bu Guru manggil nova dan Nova berjalan ke arah guru dengan kaki agak pincang.
       "kenapa kaki kamu?" tanya bu guru.
       "agak sakit bu, terkilir" jawabnya.
       setelah seluruh tubuh Nova diperiksa (hanya tubuh luar) uang tetap tidak ditemukan. hanya ada satu tempat yang belum diperiksa. didalam sepatu. Bu Guru menyuruh Nova membuka sepatunya. Nova terlihat ragu, dia enggan membuka sepatunya. Namun setelah dipaksa akhirnya dia mau membukanya dan ternyata benar. Di dalam kaos kakinya ditemukan uang receh yang banyak dan beberapa lembar uang kertas, makanya jalannya agak pincang. setelah dihitung, jumlahnya persis sama dengan uang kas yang hilang. CASE SOLVED!

       Semenjak kasus pertama itu gue menjadi semakin bersemangat, gue gak sabar nunggu kasus selanjutnya. dan kasus kedua itu pun datang. kali ini uang teman gue hilang RP500,00 . mungkin lo menganggap remeh uang logam 500 perak, tapi pada kenyataannya zaman segitu dengan uang 500 perak lo bisa membeli "kerupuk leak" sebanyak 5 buah (kerupuk leak: sejenis kerupuk yang diolesi kuah sate).
       
      Gue dan 4 orang teman gue memulai penyelidikan sat jam istirahat, namun nihil gak ada hasil. uang tidak ditemukan. saat itu ada teman gue yang bilang,
       "tadi si Luthfi pulang karena sakit"
       "berarti si Luthfi pelakunya, dia lari dengan membawa barang bukti" kata gue langsung.
       "apa yang hawus kita lakukan weyhan?" tanya teman gue yang gak bisa nyebut huruf "R"
       "kita harus pergi ke rumahnya dan mengambil uang itu kembali, ayo berangkat" jawab gue tegas.
       Akhirnya gue dan 4 teman gue kabur dari pekarangan sekolah menuju rumah Luthfi. setibanya di rumah Luthfi,
        "assalamu'alaikum tante" kata gue.
        "wa'alaikumsallam, ada apa?"
         "kami ingin menemui luthfi, tadi dia ngambil uang 500." kata gue ceplas ceplos. maaf, kalau waktu kecil gue agak gila. untung aja si tante gak ngelempar gue dengan sapu yang dipegangnya. setelah itu si tante yang adalah mama luthfi manggil luthfi. luthfi keluar, ketika kami tanya jawab si luthfi bukan dia yang ngambil uang itu tapi si david, karena dia tadi cabut.
          "kalau begitu si david pelakunya" kata gue. kami pun pergi ke rumah david. sesampainya di rumah david, terjadi perselisihan diantara kami berlima.
            "jam istirahat udah habis, ayo pulang" kata salah seorang teman gue.
            "jangan, kasus ini belum kita pecahkan" kata gue menolak.
            "tapi nanti bu guru masuk, kita bisa kena marah" kata yang lain.
            "tapi masalh ini lebih penting, kita harus bersikap professional!" jawab gue.
            "apa itu professional?" tanya yang satu lagi.
            "gak tau, gue baca itu di komik dan kedengarannya keren, makanya gue bilang" kata gue.
             "pokoknya kami ingin ke sekolah, kami gak ingin kena marah.kami pergi dulu ya." kata yang pertama tadi, diikuti oleh 3 orang lainnya. tinggal gue berdua sama teman gue yang gak bisa nyebut "R'. gue tanya, "kenapa lu gak ikutan pergi?"
              "aku gak ingin ninggalin kamu, aku ingin kita melewati ini bewsama. aku ingin menemanimu hingga akhiw. ayo kita cawi pelakunya." kata dia. kemudian kedua mata kami saling bertatapan, dan kami pun saling berpegangan tangan, lalu gue bilang "terima kasih kevin". yup, kevin adalah cowok. sekarang gue ngerasa hina banget mengingat itu. Namun malangnya, setelah tiba di rumah david, david gak ada di rumah. kami pun memutuskan untuk kembali ke sekolah. dengan tergesa-gesa kami berlari menuju kelas. di depan kelas sudah berdiri 3 orang teman kami tadi. ketika melihat kami berdua, bu guru nyuruh kami ikut berdiri di depan juga.
           lalu kata beliau. "luruskan tangan kalian ke depan, buka telapak tangan, balikkan seperti orang meminta" kami berlima menurutinya. dan bu guru ini mengeluarkan senjata pamungkasnya, rol ukuran 100 cm yang besar. dan kemudian "plak..plak..plak...plak..plak..." telapak tangan kami dipukul dengan rol itu. kalau zaman sekarang udah dianggap pelanggaran HAM tu. anak zaman sekarang cemen. dikit-dikit HAM, walaupun sakit tapi gue ketawa cengengesan karena petualangan yang gue dapatkan hari ini. yahh, pada akhirnya uang 500 perak itu tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan.