Kalo ditanya apa pekerjaan pertamamu, aku akan bilang menjadi
tim survei PDRB Surabaya. Definisi pekerjaan disini adalah hal yang setelah aku
lakukan mendapat fee/gaji. Sebenarnya kalo definisinya seperti itu pekerjaan
pertamaku adalah menjadi tim tester masuk SMP Surabaya. Cuma kalo diliat dari
ribetnya pekerjaan dan besarnya gaji maka menjadi tim survei PDRB Surabaya adalah pekerjaan pertamaku.
Aku memperoleh pekerjaan tersebut karena rekomendasi kakak
tingkatku di kampus. Dia merekomendasikanku kepada lembaga PDPM kampus ITS (aku
lupa kepanjangannya). Lembaga PDPM ini merupakan lembaga survei ITS yang ditugaskan
oleh pemerintah kota Surabaya untuk melakukan survei produk domestik regional
bruto di kota Surabaya. Maka dari itu mereka membentuk tim lapangan dan aku
salah satunya. Satu tim lapangan terdiri dari 10 orang dan tiap orang ditugasi
ke 10 tempat.
Aku ditugaskan ke 10 tempat untuk melakukan survei. Tempatnya
apa aja? Beragam. Mulai dari tempat fotokopi, hotel, restoran, kafe, usaha
pertukangan, usaha pertanian, usaha perikanan, umkm, sekolah, kos-kosan, dll. Tugasnya
nanya-nanya ke mereka mengenai pendapatan & pengeluaran mereka selama 2
tahun terakhir. Aku diberi tenggat waktu selama 2 minggu lebih sedikit
seingatku.
Walaupun keliatannya simpel tapi tidak segampang itu. Banyak
kendala di lapangan. Diantaranya tempat usaha yang tidak mau diwawancarai. lokasi
yang jauh tersebar di beberapa titik dan alamat yang tidak ditemukan. Aku berkeliling
Surabaya Timur dengan sepeda motor. Bisa kebayang lah cuaca panas Surabaya
seperti apa. Walaupun “cuma” 10 tempat, tapi karena ada kendala tadi (tidak
bersedia diwawancarai/alamat tidak ditemukan) aku harus pergi ke tempat baru
yang diberikan oleh tim PDPM. Jadi kalo di total mungkin aku telah pergi ke 20
tempat selama 2 minggu lebih sedikit.
Walaupun begitu, aku belajar banyak dari tugas ini. Mulai
dari berkomunikasi, membangun relasi, melatih kemampuan persuasi, mengetahui
pojok kota Surabaya, melihat langsung kesulitan bisnis yang dihadapi pelaku
usaha, belajar ilmu baru seperti pertanian dan perikanan dari partisipan yang
aku temui, dan sabar menghadapi penolakan. Awalnya aku cukup sedih saat
menghadapi penolakan tapi akhirnya aku sadar seperti inilah realita dunia. Walaupun
kita bermaksud baik tapi tidak semua hal bisa berjalan dengan lancar. Kita akan
dihadapkan pada penolakan-penolakan dan kerasnya hidup. Yang bisa kita lakukan
adalah terus berusaha dan mencari peluang di tempat lain.
Terakhir yang bikin aku senang adalah gajinya dinaikkan 2
kali lipat dari kesepakatan awal. Itu terjadi karena kakak tingkatku yg juga
anggota tim survei lapangan mengusulkan kepada lembaga PDPM ITS mengingat tugas
lapangan yang cukup berat. Demikianlah pengalaman kerja pertamaku.